Archive for Agustus 2014

TEORI KEWIRAUSAHAN



sebelum kita melangkah lebih jauh dan memahami lebih jauh mengenai teori kewirausahaan di artikel ini
mari kita awali dengan membaca Quote dari para pengusaha sukses berikut

"pengusaha itu bukan orang yang pintar,tetapi pintar cari orang pintar
ketika anda mempekerjakan orang yang lebih pintar daripada anda, maka anda 
membuktikan bahwa anda lebih pintar dari mereka". (R.H. Grand)


"jika sebuah pohon ditanam di dalam pot atau di dalam rumah tidak akan pernah tinggi,
 namun akan terjadi sebaliknya bila ditanam di sebuah lahan yang luas".
“Mochtar Riady , Lippo Group”


nah bagaimana ? setelah anda membaca quote tersebut, apakah anda sudah bisa memahami maksud dari kata-kata tersebut ?
atau bahkan mungkin mindset anda tentang wirausaha juga sudah berubah ?

mari kita ulas lebih lanjut ......

pengertian kewirausahaan :
Drucker (1985) mengartikan kewirausahaan sebagai semangat, kemampuan, 
sikap dan perilaku individu dalam menangani usaha (kegiatan) yang mengarah 
pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk 
baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang 
lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.  


untuk kita yang masih awam atau yang telah memahami mengenai konsep wirausaha, pasti bertanya-tanya
kenapa orang bisa sukses berwiruasaha dan menjadi pengusaha sukses dan kenapa banyak orang juga yang gagal di dalam berwirausaha.. tentu kita harus menemukan dan memahami terlebih dahulu "ALASAN" bagi kita untuk berwirausaha

MENGAPA KITA HARUS BERWIRAUSAHA ?


Ada 10 alasan, sebaiknya kita mulai mencoba menjadi pengusaha mandiri.

Pertama, dengan menjadi pengusaha mandiri, kita akan bebas menentukan nasib sendiri. 
Kalau kita ingin cepat sukses, ya perlu bekerja ekstra keras. Kalau memilih lebih santai,
juga bisa. Tergantung selera saja.

Kedua, tak terikat jam kerja. Barangkali, sebagai eksekutif sebuahperusahaan besar yang berkantor di pusat bisnis Jakarta, kita kerap jenuh dengan rutinitas kerja yang bersiklus nine to five. Apalagi, itu harus dilakukan dengan kemacetan Jakarta yang amat menjengkelkan. Dengan usaha mandiri, kita bisa  mengatur sesuka hati jam kerja. kita juga bisa mengambil cuti kapan pun.

Ketiga, ide yang menumpuk di kepala bisa langsung diimplementasikan menjadi bisnis yang mungkin amat potensial. Ini, sulit dilakukan para eksekutif. Walaupun kita bekerja di sebuah korporasi yang amat besar,kita hanyalah "sebuah sekrup kecil dari sebuah mesin raksasa."

Keempat, persoalan modal. Ini memang kerap menjadi ganjalan bagi seseorang untuk menjadi pengusaha muda. Padahal, untuk memulai tak selamanya membutuhkan modal berupa uang dalam jumlah besar. Ingat modal utama pengusaha muda adalah integritas, konsep bisnis, atau ide cemerlang, ditambah jaringan perkawanan yang luas, yakinlah itu saja sudah cukup. Dari sini, biasanya dukungan akan mengalir. Ingat jangan cepat-cepat pinjam uang jika itu tidak sangat benar-benar dibutuhkan.

Kelima, yang harus dipahami, perlu 'mental pengusaha', yaitu ketekunan ekstra untuk
 menjadi pengusaha muda. Karena di awal usaha, biasanya pasti muncul kendala-apa pun bentuknya.  Jalani saja! Yakinlah, semua persoalan akan tereliminasi dengan semakin berpengalamannya kita menekuni  bisnis tersebut. Kalau ada pepatah yang mengatakan 'tua-tua keladi, makin tua makin menjadi', maka bagi  kita, yang pas adalah 'makin tua makin menghasilkan.'

Keenam, bagaimana kalau gagal? Itu memang resiko setiap usaha. Jika kita berpikir gagal, kita pasti akan  gagal! Jika kita berpikir Sukses, kita pasti sukses! Potensi kegagalan bisa diminimalisasi, jika kita  cermat dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, sebelum memulai usaha.

Yang perlu diingat, rata-rata sebuah usaha mandiri baru bisa dilihat hasil konkret setelah lima tahun. Walau, ada juga yang lebih cepat atau lebih lama dari kalkulasi itu. Biasanya, setelah lima tahun usaha kita akan mulai stabil. Dalam situasi itu, kita tinggal mengatur akselerasinya - kapan harus direm, atau kapan musti dipercepat.

Ingat, hasil usaha haruslah wajar, selebihnya jika serakah akan menjadi 'gambling'. Ini yang sering kali menghancurkan kita.

Ketujuh, sebagai pengusaha muda yang mandiri, tentu saja kita tak perlu takut dipecat. kita juga tak harus khawatir akan kehilangan jabatan,lalu melakukan politik di kantor, setiap kali menjelang RUPS.

Kedelapan, sebagai pengusaha muda yang mandiri, kita akan selalu menjadi 'kepala' di perusahaan. Walau sekecil apa pun bisnis kita. Ini, tentu lebih nikmat ketimbang menjadi 'ekor' -- seberapa pun besarnya  -- diperusahaan milik orang lain.

Kesembilan, dengan memiliki sendiri sebuah usaha, kita tak akan pernah menjadi pensiunan. Kecuali, kalau memang kita ingin menyerahkan semua kepemilikan dan pengelolaan usaha yang kita rintis kepada orang lain.

Kesepuluh, kita bisa menikmati kebebasan finansial. Meski tak mesti harus menjadi konglomet. Ingat,  jangan ingin cepat kaya, karena pasti akan terjungkal. Dan memang, sebaiknya kita jangan mengelola  usaha dengan terburu-buru. Pertahankan 'life style kita'. Hiduplah sederhana,dengan kebebasan finansial,  pasti terasa lebih nyaman.

Jadi, mengapa harus menunggu? Ubah paradigma kita! Mulailah menjadi pengusaha, sekarang!!

Oleh Cristovita WilotoManaging Partner Wiloto Corp. Indonesia
Sumber: Bisnis Indonesia


Mungkin beberapa dari kita sangat tertarik untuk menjadi seorang wirausahawan, tapi kita merasa takut untuk mulai, saya harap anda membuang jauh-jauh pikiran seperti itu karena semakin kita menahan diri untuk memulai, kita tidak akan tahu apakah kita bisa mewujudkan nya atau tidak temukan jawaban nya dengan "MENCOBA" karena 1000 langkah tentu harus di mulai dari 1 langkah awal


KENALI CIRI-CIRI SEORANG WIRAUSAHAWAN !
Bygrave (dalam Ifham, 2002) mengemukakan beberapa ciri-ciri seorang wirausahawan, yaitu: 

a. Mimpi (dreams), yakni memiliki visi masa depan dan kemampuan mencapai visi tersebut. 
b. Ketegasan (decisiveness), yakni tidak menangguhkan waktu dan membuat keputusan dengan cepat. 
c. Pelaku (doers), yakni melaksanakan secepat mungkin. 
d. Ketetapan hati (determination), yakni komitmen total, pantang menyerah. 
e. Dedikasi (dedication), yakni berdedikasi total, tidak kenal lelah. 
f. Kesetiaan (devotion), yakni mencintai apa yang dikerjakan. 
g. Terperinci (details), yakni menguasai rincian yang bersifat kritis. 
h. Nasib (destiny), yakni bertanggungjawab atas nasib sendiri yang hendak dicapainya. 
i. Uang (dollars), yakni kaya bukan motivator utama, uang lebih berarti sebagai ukuran sukses. 
j. Distribusi (distributif), yakni mendistribusikan kepemilikan usahanya kepada karyawan kunci yang merupakan faktor penting bagi kesuksesan usahanya.  


seorang wirausahawan juga harus memiliki rasa percaya diri namun tidak boleh berlebihan

Saran untuk membangun rasa percaya diri :
  1. Kenali bagian positif diri
  2. Berusaha duduk di depan
  3. Berusaha memandang wajah orang
  4. Jalan lebih cepat
  5. Angkat bicara
  6. Senyum segar/lebar

KETAHUI JUGA PENYEBAB BANYAK ORANG GAGAL DI DALAM BERWIRAUSAHA

1. Tidak Memiliki Visi
Usaha yang dijalankan tanpa tujuan merupakan penyebab terbesar kegagalan. Oleh karenanya, menentukan suatu tujuan, baik untuk jangka panjang, menengah, atau pendek, adalah hal yang sangat penting dilakukan. Terlebih jika dalam menjalankan usaha, kita bekerjasama dengan satu atau beberapa rekan usaha. Menyamakan visi diawal usaha adalah suatu keharusan.

2. Lemahnya Perencanaan
Yang penting jalan dulu deh! Tapi, mau lewat mana? Pake apa? Perlu uang berapa? Disinilah pentingnya peran perencanaan. Perencanaan tidak harus rumit, tidak perlu seperti rencana  perusahaan besar. Yang terpenting, bisa dijadikan pedoman untuk mencapai target. Ingat, jika gagal membuat rencana, sebenarnya kita sedang merencanakan sebuah kegagalan.

3. Terlalu Percaya Diri
Tidak semua ide besar akan booming di pasar. Sebelum ditawarkan ke konsumen, akan lebih ‘aman’ jika ide itu diuji dulu kelayakannya melalui sebuah riset atau cukup melakukan jajak pendapat sederhana kepada teman, keluarga, atau tetangga. Biarkan mereka menjawab dengan jujur dan menilai ide yang kita miliki.

4. Miskin Komitmen
Ide yang bernilai milyaran akan menjadi sia-sia jika tidak diimbangi dengan komitmen yang kuat.Banyak wirausaha yang sudah memulai usaha namun tidak memiliki waktu untuk mengelola perusahaan. Imbasnya, usaha mengalami stagnan, sulit berkembang dan akhirnya gagal. Hati-hati juga dengan keberhasilan. Seringkali keberhasilan membuat kita hanyut dalam euforia hingga melupakan komitmen.

5. Keterbatasan Dana
Salah satu penyebab kegagalan ditahun-tahun awal usaha adalah minimnya dana operasional. Seorang pemilik perusahaan, walaupun kecil, harusnya bisa menghitung berapa banyak dana yang dibutuhkan untuk memutar roda usaha selama belum menghasilkan. Siasati kondisi ini dengan struktur manajemen yang ramping, mengurangi pemborosan, meningkatkan efisiensi finansial yang berorientasi mendorong keuntungan.

6. Minimnya Kemampuan Manajerial
Banyak cerita kegagalan yang berakar dari minimnya pengalaman dan keterampilan manajerial seperti tidak mampu membuat perencanaan, salah mengelola keuangan, kurang jeli melihat pergerakan pasar, atau  gagal memotivasi karyawan. Untuk mengejar ketinggalan ini, tak ada salahnya mengais ilmu dari berbagai  seminar dan pelatihan manajemen. Bertukar pikiran dengan teman yang lebih dulu terjun ke dunia usaha  juga dapat dilakukan untuk mendongkrak kemampuan majerial.

7. Strategi Harga Kurang Tepat
Harga merupakan kebijakan penting yang mempengaruhi tingkat penjualan. Salah menetapkan harga bisa berakibat fatal pada kelangsungan usaha. Alih-alih meraup untung banyak, justru sulit mendapatkan pembeli karena harga terlalu tinggi. Begitu pun sebaliknya, jika dipatok terlalu murah, target keuntungan semakin sulit dipenuhi.

 8. Meremehkan Pesaing
Kelengahan adalah akses menuju kehancuran. Tengok saja apa yang dialami RIM dengan BlackBerry-nya.
Pada 2007, RIM yang saat itu menguasai pasar telepon pintar dengan 9 juta pelanggan di seluruh dunia mengumbar keyakinan bahwa pasar BlackBerry tak akan terkikis oleh kehadiran telepon pintar keluaran Apple. RIM sangat yakin pada salah satu fitur andalan BlackBerry, BBM. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Pangsa pasar telepon pintar yang awalnya dikuasai BlackBerry justru diambil alih oleh iPhone (23%) dan Android (59%). Sedangkan pengguna BlackBerry menyusut drastis hingga tersisa hanya 6% saja.

9. Kurang Promosi
Tak kenal maka tak sayang. Sebaik apapun produk yang kita miliki, akan mubadzir jika tak dikenali konsumen. Promosi adalah keharusan, apalagi jika usaha yang kita lakukan beroperasi di lokasi yang kurang strategis seperti di rumah. Promosi sangat diperlukan bukan hanya untuk membangun awareness dan meningkatkan penjualan saja, namun juga penting untuk melindungi produk dari gempuran pesaing.

10. Rendahnya Mutu Pelayanan
Salah satu kesalahan umum yang sering tejadi adalah terlalu bersemangat mendapatkan pembeli namun kurang memperhatikan mutu pelayanan. Pada gilirannya, pelanggan akan pergi karena kecewa. Kondisi ini sangat berkaitandengan manajemen pemasaran. Menjaring dan merawat pelanggan harus berjalan seiringa


wirausahawan juga tidak memahami ini

Faktor-faktor yang merugikan wirausaha :
  1. Orang yang hidup pasif dan menyerah 
  2. pada keadaan
  3. Orang yang berjiwa lemah
  4. Mental rendah diri
  5. Faktor personalitas
  6. Kebiasaan yang tidak baik
Seharusnya kita juga harus memiliki pandangan yang luas mengenai wirausaha dan mengetahui akar keberhasilan dari seoarang pengusaha


AKAR KEBERHASILAN PENGUSAHA

  1. Kemauan yang keras
  2. Perjuangan yang tidak mengenal lelah
  3. Kesediaan menghadapi berbagai kemungkinan
  4. Menggunakan proses pikir positif
  5. Dapat menjauhi proses pikir negatif
  6. Supel dalam bergaul
  7. Yakin akan pekerjaan yang dilakukannya


seorang wirausahawan tentu juga harus paham mengenai pasar

Apa pentingnya riset pasar sebelum memasarkan produk ? Berbicara pemasaran, maka kita tidak hanya membicarakan tentang baaimana cara memasarkan produk, bagaimana agar produk kita bisa laku dipasaran. Namun jauh sebelum itu, bahkan sebelum produk tercipta, maka pemasaran sudah lebih dahulu kita diskusikan. Sebelum kita menciptakan produk, maka kita sudah harus merencanakan “riset pasar”.

Karena disinilah inti dari bisnis kita, bagaimana kita menciptakan sebuah produk yang dibutuhkan oleh pasar, bukan memaksakan produk kita agar diterima oleh pasar.  Hasil dari riset pasar inilah yang kemudian kita olah menjadi ide bisnis. Berangkat dari hasil riset ini pula kita  menentukan strategi pemasaran, yang kemudian kita bangun potitioning-nya atau lebih kita kenal sebagai branding (Brand Building), dan kemudian disusul oleh rencana pemasaran lainnya.

Jadi dapat kita katakan bahwa riset pasar adalah otak utama dalam berbisnis. Mengapa kita sebut otakny bisnis, karena ia merupakan bagian yang bertanggung jawab menentukan kemana langkah strategi bisnis kita kedepanya. Apa akibatnya jika kita tidak melakukan riset pasar setelah bisnis berjalan? Hasilnya  adalah bisnis kita menjadi besar hanya dalam fikiran dan dunia kita sendiri. Kita tidak akan tahu bagaimana perkembangan pasar diluar sana, bagaimana perkembangan permintaan pasar terhadap produk kita sendiri, bagaimana pertumbuhan pesaing dalam dunia bisnis sejenis. Maka kita hanya tinggal menunggu waktu, kapan bisnis kita akan segera tutup.

Berikut ini beberapa cara yang umum dilakukan dalam riset pasar :

1. lakukan survey pasar
2. amati perkembangan pasar
3. lakukan uji coba pasar

4. perhatikan tingkat persaingan pasar



ketika kita sudah mantap dan memiliki keyakinan yang kuat untuk berwirausaha atau menjadi seorang pengusaha tentu kita harus memiliki perencanaan yang kuat, matang dan tepat untuk mencapai tujuan kita, di dalam kewirausahaan juga banyak sekali teori-teori yang dikenal untuk perencanaan strategi usaha, salah satu yang sering di pakai adalah strategi SWOT





tentunya setelah kita memahami teori swot dan telah memiliki sebuah perencanaan maka langkah penting yang lain adalah dengan membuat perencanaan bisnis yang kuat dan matang, karena jika kita tidak memiliki perencanaan yang baik maka kegagalan tentu akan dengan cepat menghampiri kita





mungkin hanya itu saja yang bisa saya share, terimakasih telah berkunjung dan menyempatkan diri untuk membaca artikel di blog saya :)


referensi : 
http://budi.staf.upi.edu/
http://cs.upi.edu/
@BudiLaksonoP
http://cs.upi.edu/
https://www.google.com/search?q=wirausaha&es_sm=122&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=oFfwU6zsDY-UuASv0oGABQ&ved=
0CAoQ_AUoAw&biw=1360&bih=634
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab%202_10-08.pdf
http://thesis.binus.ac.id/Asli/Lampiran/lampiran04-87.pdf
Materi Perkuliahan Kewirausahaan.pdf
http://www.smeru.or.id/report/training/menjembatani_penelitian_dan_kebijakan/untuk_cso/file/82.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23570/3/Chapter%20II.pdf
http://bisnisukm.com/pentingnya-riset-pasar-sebelum-memasarkan-produk.html




Minggu, 17 Agustus 2014
Posted by Unknown

Tutorial Merakit PC

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Followers

- Copyright © TEKNOLOGI UNTUK MASYARAKAT -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -